Tahu Urban Farming? Begini Pengertian, Manfaat, dan Contohnya (2024)

Jakarta -

Siapa bilang kalau orang yang tinggal di perkotaan tidak bisa melakukan aktivitas berkebun? Jika kamu tinggal di tengah hiruk pikuk perkotaan, coba lakukan aktivitas urban farming.

Dengan lahan yang terbatas dan populasi kota yang terus bertambah, urban farming telah menjadi alternatif kreatif untuk menyediakan makanan segar lokal serta mengatasi tantangan ketahanan pangan.

Praktik perkebunan di lingkup kota mungkin baru terdengar atau tampak baru dipraktikkan. Namun, tahukah detikers kalau pertanian perkotaan ini memiliki sejarah yang panjang.

Zaman dahulu, penduduk kota Mesopotamia menyisihkan lahan di rumah mereka untuk digunakan sebagai media bercoco*k tanam. Selain itu, pada era Perang Dunia II, masyarakat perkotaan berusaha memenuhi kebutuhan pangan mereka melalui taman kemenangan atau dikenal victory garden.

Baca juga: Mahasiswa UB Ajak Masyarakat Lakukan Urban Farming untuk Perkuat Ketahanan Pangan

ADVERTIsem*nT

Baca juga: 7 PTN Ini Punya Transportasi Kampus, Sudah Tahu?

Selama perang, kebutuhan pangan dari hasil agrikultur meningkat sehingga pemerintah meminta masyarakat untuk melakukan praktik agrikultur secara mandiri guna membantu memenuhi kebutuhan pangan mereka.

Apa Itu Urban Farming?

Urban farming adalah praktik bercoco*k tanam dan peternakan yang dilakukan di lingkungan perkotaan. Praktik ini mencakup berbagai kegiatan seperti menanam sayuran, buah-buahan, bunga, dan bahkan beternak hewan, semuanya dilakukan di dalam kota.

Mengutip dari laman Unity Environmental University, definisi dari urban farming adalah praktik budidaya tanaman, ternak, atau jenis pangan di lingkungan perkotaan. Tujuan adanya urban farming adalah untuk memanfaatkan lahan yang terbatas, seperti atap gedung, taman-taman kota, atau bahkan halaman belakang rumah, untuk menghasilkan hasil pertanian yang beragam.

Dalam beberapa tahun terakhir, pertanian perkotaan telah menjadi topik hangat bagi keberlanjutan pertanian dan pendukung keadilan sosial, karena dapat memberikan jalan menuju perubahan positif. Meskipun selama praktiknya, tentu menemui berbagai macam tantangan.

Misalnya, masih banyak gedung-gedung yang dibangun dengan infrastruktur atas yang tidak begitu coco*k digunakan untuk praktik urban farming. Atau, praktik lain seperti pertanian vertikal berpotensi merubah tata ruang kota menjadi pusat produksi hasil tani kota.

Apa Manfaat Melakukan Urban Farming?

Selain melihat tantangannya, tentu kita bisa melihat beberapa manfaat dari adanya urban farming. Mengingat, salah satu tujuan utama dari urban farming adalah meningkatkan akses terhadap makanan segar dan lokal di lingkungan perkotaan. Manfaat yang didapat dari melakukan urban farming adalah:

  • Dapat meningkatkan hasil pertanian lokal karena untuk mengirim hasil tani dari tempat lain lebih membutuhkan tenaga distribusi yang lebih besar.
  • Mengurangi jejak karbon karena bahan makanan tidak perlu dikirim dari tempat yang jauh.
  • Meningkatkan ketahanan pangan kota secara mandiri sehingga mengurangi ketergantungan pasokan pangan eksternal.
  • Praktik seperti pertanian vertikal dapat menghasilkan lebih banyak produksi di tengah tingkat kepadatan penduduk yang tinggi.
  • Pembangunan ulang dapat dilakukan karena urban farming memungkinkan pemanfaatan ruang-ruang perkotaan yang tidak terpakai sebelumnya.
  • Mengubah lahan kosong menjadi ruang hijau yang produktif, meningkatkan kualitas udara, dan mengurangi efek panas perkotaan.
  • Kebun komunitas yang dikelola oleh organisasi dapat meningkatkan ikatan yang lebih kuat dengan tempat tinggal mereka.

Apa Saja Contoh Praktik Urban Farming?

Berikut beberapa tipe praktik urban farming dilansir dari The Spruce Eats:

  • Rooftop Gardening (berkebun di atap)

Rooftop gardening adalah konsep menanam tanaman di atas atap gedung. Dengan memanfaatkan ruang yang sering terabaikan, tanaman dapat tumbuh di wadah atau wadah taman yang ditempatkan di atas atap. Mereka biasanya terbuat dari tempat tidur yang ditinggikan sehingga mendapat sinar matahari penuh. Lalu, menambahkan struktur peneduh untuk mengontrol sinar matahari.

Tempat ini bagus untuk pertumbuhan tomat, labu, paprika, kentang, terong, selada, lobak, ataupun kemangi. Teknik ini membantu mengurangi jejak karbon, menyediakan tempat hidup bagi serangga penyerbuk, dan menurunkan suhu permukaan atap.

  • Rooftop Farms (peternakan di atap)

Tidak hanya tanaman yang bisa tumbuh di atap, tetapi juga hewan ternak kecil. Peternakan di atap, seperti kambing atau ayam, membuka peluang untuk memproduksi telur, daging, atau susu secara lokal.

Selain itu, kita juga bisa membangun peternakan lebah madu di atas atap. Dengan pengelolaan yang tepat, atap dapat berubah menjadi sumber pangan yang bermanfaat.

  • Vertical Farming (pertanian vertikal)

Pertanian vertikal adalah pendekatan inovatif di mana tanaman tumbuh dalam lapisan vertikal. Ini dapat dilakukan di dalam bangunan dengan menggunakan lampu buatan, sistem irigasi otomatis, dan teknologi hidroponik.

Selain menggunakan hidroponik, kita juga bisa melakukan praktik aquaponik dan aeroponik. Pertanian vertikal menghemat ruang, air, dan energi, sambil menghasilkan hasil panen yang melimpah.

Jenis pertanian tanpa tanah ini sangat bagus untuk menghasilkan selada, sayuran hijau, sayuran mikro, jamur, tomat, dan stroberi.

  • Yard Farming (pertanian di pekarangan)

Yard farming mengajak individu untuk mengubah halaman belakang rumah menjadi lahan produktif.

Dengan menanam berbagai tanaman seperti sayuran, buah-buahan, atau rempah-rempah, rumah tangga dapat memenuhi sebagian kecil kebutuhan pangan mereka sendiri.

  • Animals (hewan ternak)

Selain tanaman, hewan ternak juga memiliki peran dalam urban farming. Peternakan perkotaan lebih coco*k untuk mengembangkan hewan kecil seperti ayam, kambing, kalkun, kelinci, dan bebek.

Dengan beternak hewan maka dapat menghasilkan daging dan produk hewani lokal. Hal ini juga dapat memungkinkan pengelolaan limbah organik secara lebih efisien.

Dalam rangka mencapai kemandirian pangan dan menjaga keberlanjutan lingkungan di perkotaan, variasi tipe urban farming ini memberikan fleksibilitas dan kreativitas.

Simak Video "Kelebihan dan Kekurangan Contract Farming Menurut Pengamat Ekonomi"
[Gambas:Video 20detik]
(pal/pal)

urban farmingpertanianperkebunankotatanaman

Tahu Urban Farming? Begini Pengertian, Manfaat, dan Contohnya (2024)

References

Top Articles
Latest Posts
Article information

Author: Wyatt Volkman LLD

Last Updated:

Views: 5642

Rating: 4.6 / 5 (46 voted)

Reviews: 85% of readers found this page helpful

Author information

Name: Wyatt Volkman LLD

Birthday: 1992-02-16

Address: Suite 851 78549 Lubowitz Well, Wardside, TX 98080-8615

Phone: +67618977178100

Job: Manufacturing Director

Hobby: Running, Mountaineering, Inline skating, Writing, Baton twirling, Computer programming, Stone skipping

Introduction: My name is Wyatt Volkman LLD, I am a handsome, rich, comfortable, lively, zealous, graceful, gifted person who loves writing and wants to share my knowledge and understanding with you.